Bukan hanya di lingkungan akademisi kita di tuntut untuk
mengembangkan sofkill kita, sebelum nantinya kita siap untuk memasuki dunia
nyata (real word) tapi pengasahahan sofkill juga di dalam agama kita di suruh
untuk mengasahnya keterampilan menjadi seorang yang profesional dan ahli di
bidang yang digeluti.
Hadis di atas menegaskan kita untuk membangun sebuah kemapuan
baik itu Hardskill maupun Sofkill. Sukses meraih cita-cita dan karir di masa
depan tidak hanya ditentukan oleh hardskill, seperti tingginya nilai indeks
prestasi (IP), penguasaan teori serta terampil dalam mengoperasikan peralatan
laboratorium dan perangkat berteknologi tinggi. Ada banyak cerita dari
orang-orang yang tidak memiliki IP yang tinggi meraih sukses dalam
kehidupannya, karena mereka mengandalkan pertumbuhan softskill.
Istilah softskill memang tergolong baru terdengar, tetapi
softskill merupakan kemampuan-kemampuan dasar yang perlu ditumbuhkan dalam diri
Anda, agar Anda dapat memotivasi diri dan orang lain, bertanggung jawab,
membangun relasi, berkomunikasi, negosiasi, beradaptasi dengan lingkungan,
berkreasi, berinovasi dan berwirausaha, memimpin, membangun kerjasama,
mengelola sumber daya dan lain sebagainya.
Kebutuhan Soft Skill Di Dunia Kerja & Kuliah
Di dalam persaingan seperti sekarang, kebutuhan akan tenaga
kerja yang memiliki profesionalisme dan manajerial skill yang berbasis
kemampuan sudah merupakan tuntutan. Terlebih di dunia kerja sekarang banyak
dipengaruhi perubahan pasar, ekonomi dan teknologi. Tenaga kerja yang memiliki
kecerdasan emosional (Emotional Quatient) sangat mendukung pemenuhan kebutuhan
tersebut disamping kecerdasan intelektual. Berdasar hasil survey Nasional
Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan
perusahaan menyatakan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang
dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotfskill
antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan
beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja
yang efektif.
Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
Kemampuan softskill diatas, sebetulnya masuk dalam kecerdasan emosional yang menurut definisi adalah Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, Kemampuan memotivasi diri, Kemampuan mengendalikan diri/ mengelola emosi pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Daniel Goleman). Ada lima kecedasan emosial yang dibutuhkan didunia kerja sekarang ini, yaitu :
Kesadaran Emosional , yang meliputi kedewasaan emosi dalam
pengambilan keputusan yang win-win solution.
Pengelolaan Emosional (pengedalian diri) yang meliputi kemampuan
kepekaan, sabar dan tabah dalam menjalankan tugas.
Motivasi Diri, yang meliputi kemampuan berpikir positif,
ulet dan pantang menyerah
Empati pada Sesama ; yang meliputi kemampuan memahami,
merasakan, peduli, hangat, akrab dan kekeluargaan
Ketrampilan Sosial , yang meliputi kemampuan bermusyawarah,
bekerjasama, kepentingan umum/tim)
Di sisi lain secara teori, di dalam dunia kerja, ada 3 (tiga)
unsur utama yang harus dipenuhi agar seseorang dikatakan memiliki kompetensi
yang baik meliputi kompetensi knowledge ( pengetahuan ) atau cognitive domain,
skill atau psychomotor domain, serta attitude atau affective domain.(Jayagopan
Ramasamy, Malaysia 2006). Dalam teori tersebut dikatakan bahwa kompetensi
tersebut harus bisa diukur (measurable), dinilai, ditunjukkan (demonstrable)
dan diamati (observable) melalui perilaku pada saat melaksanakan tugas. Sasaran
akhir dari kompetensi adalah perilaku yang diharapkan (desired behaviour) dan
perlu ditunjukkan dalam melaksanakan tugas. kompetensi yang berkaitan langsung
dengan bidang kerja.
Hubungan Softkill, Hardskill dengan
sekolah atau kuliah
Bukan berarti bahwa sekolah atau kuliah menjadi tidak penting.
Namun, keseimbangan dari pertumbuhan hardskill dan softskill akan membuat Anda
mengalami sukses lebih cepat dan lebih jauh dari kesuksesan yang hanya
ditunjang oleh salah satu faktor tersebut. Perpaduan antara hardskill dan softskill
sangat diperlukan untuk meraih jenjang karir yang tinggi atau memperluas bisnis
di masa depan.
Banyak lulusan dari perguruan tinggi baik itu negeri dan swasta
yang tidak siap menghadapi dunia nyata atau dunia kerja. Persaingan yang ketat
kita di tuntut untuk memiliki kempuan yang lebih bukan hanya kemampuan
Hardskill (nilai IPK yang tinggi) tetapi kita di tuntut untuk memeliki sebuah
kompetensi seorang lulusan baik lulusan di universitas negeri maupun swasta.
Berikut ini kompetentsi lulusan yang di harus dimiliki didalam
menghadapi persaingan di dunia nyata :
Komunikasi tertulis
Bekerja dalam tim
Teknologi
Berpikir logis
Berkomunikasi lisan
Bekerja mandiri
Ilmu pengetahuan
Berpikir analitis
Kemampuan-kemampuan di atas sebenarnya kita bisa dapatkan semasa
sekolah, dan kuliah. Organisasilah yang bisa membentuk seseorang bisa memiliki
kemampuan-kemampuan di atas, apakah anda memiliki kemampuan-kemampuan tersebut
? Belajar dan belajar itulah jawabannya dan yang paling
penting percaya pada kata “PROSES”.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar