Senin, 23 Desember 2013

Tugas Portofolio 3



A.   Mengendalikan Fungsi Manajemen

1.     Pengertian Controling (mengendalikan)
Perolehan dan penggunaan informasi untuk membantu mengkoordinasikan proses pembuatan perencanaan dan pembuatan keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu perilaku manajemen. Fungsi-Fungsi Manajemen Kegiatan dalam fungsi Pengendalian/Pengawasan (Controlling) :
    Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
    Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
    Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target.

2.     Langkah-langkah dalam mengendalikan fungsi manajemen
Langkah – langkah penting pada proses pengendalian dapat digolongkan 8 elemen, yaitu:
a.       Mengidentifikasikan tujuan dan strategi
b.      Penyusunan program
c.       Penyusunan anggaran
d.      Kegiatan dan pengumpulan realisasi prestasi
e.       Pengukuran prestasi
f.       Analisis dan pelaporan
g.      Tindakan koreksi

3.     Tipe-tipe control dalam manajemen
Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:

a. Pengendalian preventif (Prefentive control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategik dan perencanaan strategik yang dijabarkan dalam bentuk program-program.
b. Pengendalian operasional (Operational control). Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
c. Pengendalian kinerja. Pada tahap ini pengendalian manajemen berupa analisis evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.

4.     Jelaskan proses kontrol manajemen
Proses Penegendalian Manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian informal masih banyak terjadi. Pengendalian Manajemen formal merupakan tahap-tahap yang dsaling berkaitan sat sama lain, terdiri dari proses:

a.      Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan dialokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.

b.      Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program yang telah direncanakan secara terperinci dinyatakan dalam satuan moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.

c.       Operasi dan Akuntansi (Operation and Accounting)
Dalam tahap ini telah dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan pusat-pusat tanggung jawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman dimasa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.

d.      Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)
Tahap ini merupakan tahapan yang paling penting, karena menutup suatu siklus dari proses Pengendalian Manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan. Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa:
      Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali.
      Perlu tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program ditahun yang akan datang.
      Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan anggaran, apabila sudah tidak realitas.
      Dari laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.


A.   Kekuasaan dan pengaruh

1.      Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan dalam arti sempit menurut Robert A. Dahl adalah jika orang A yang memiliki kekuasaan ata orang B sehingga orang A dapat meminta orang B untuk melakukan sesuatu yang jika tanpa kekuasaan orang A tersebut tidak dapat melakukan sesuatu. Konsep kekuasaan hubungannya erat sekali dengan konsep kepemimpinan, dalam hal ini Hersey, Blandchard dan Natemeyer merasakan bahwa para pemimpin seharusnya tidak hanya menilai perilakuknya sendiri agar mereka mengerti bagaimana mereka mempengaruhi orang lain, akan tetapi mereka harus meniti posisi dan cara menggunakan kekuasaan.
Max Weber, kekuasaan sebagai suatu kemungkinan yang membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan. Walterd Nord merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran energy dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara jelas dari tujuan lainnya.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.

2.      Sumber - Sumber Kekuasaan
Ada 6 sumber kekuasaan , empat pertama berhubungan dengan kekuasaan posisi dan dua lain nya kekuasaan pribadi, sebagai berikut:

a.       Kekuasaan balas jasa (reward power)
b.      Kekuasaan paksaan (coercive power)
c.       Kekuasaan sah (legimate power)
d.      Kekuasaan pengendalian informasi (control of information power)
e.       Kekuasaan panutan (refrent power)
f.       Kekuasaan ahli (expert power)

3.      Unsur - Unsur Kekuasaan
a.       Wewenang
Mengenai peranan atas posisi yang resmi atau adanya hak, ada kejelasan dan ada surat yang pasti.wewenang dapat bersifat formal maupun informal. Wewenang yang bersifat informal biasanya untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahannya.
Contoh : hubungan pembantu rumah tangga dengan majikannya pembantu rumah tangga melaksanakan perintah-perintah yang diperintahkan majikannya serta memberikan tenaganya untuk membantu pekerjaan rumah tangga majikannya dan di pihak majikannya yang mempunyai wewenang untuk memerintah agar pekerjaan rumah tangganya dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu

b.      Paksaan
Adanya ancaman yang tidak di inginkan kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak resmi.
Contoh : seorang preman yang sering menganggu dan memalak seseorang dengan cara paksa.

c.       Manipulatif
Merupakan kekuasaan yang bersifat licik yang dapat menipu atau mempengaruhi orang lain agar seseorang dapat tertarik padanya. sebuah titik dimana kita berusaha “melebihkan” atau “mengurangkan” sesuatu, sehingga tidak tampak seperti keadaan nyatanya.
Contoh :seperti melukis terkadang mereka menambahkan sedikit warna di sini dan sana untuk menunjukan bahwa sebenarnya yang terlihat itu “lebih indah”, atau mungkin, “tidak begitu hebat”, untuk menunjukan bahwa mereka tidak sombong, rajin menjahit dan gembar menabung.

d.      Kerjasama
Kerjasama adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara individu atau kelompok untuk Mencapai suatu tujuan. Contoh : dalam kelompok adanya kerjasama dalam memperoleh tujuan.

e.       Upah dan prestasi kerja
Prestasi kerja dari setiap karyawan perlu dinilai. Oleh karena itu Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja.
Contoh : seorang yang bekerja dan mengerjakan apa yang diperintahkan bosnya karena berharap mendapatkan upah yang diberikan.atasannya.

4.      Bentuk-Bentuk Kekuasaan Menurut French & Raven
Ada lima bentuk kekuasaan menurut French and Raven (1960). Diantaranya Coersive Power, Insentive Power, Legitimate Power, Expert Power dan Referent Power.
      Bentuk kekuasaan yang pertama adalah Coersive Power. Coersive Power merupakan suatu kekuatan untuk memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang mungkin melawan kehendak mereka. Dari sisi si pemegang kekuasaan (A), ia mempunyai kekuasaan untuk memaksa orang lain agar mereka merasa takut. Pemaksaan juga merupakan kekuatan utama semua pemerintah. Dalam kehidupan sehari-hari contohnya adalah ketika seorang dosen membuat peraturan kepada mahasiswanya. Mahasiswa tersebut harus masuk kelas minimal 10 kali dalam periode 1 semester jika tidak maka dosen tersebut tidak akan memberikan nilai aman kepada mahasiswa tersebut. Atau dapat juga ketika dosen tersebut mempunyai peraturan dimana mahasiswa harus datang tepat waktu. Keterlambatan maksimal 15 menit. Jika lewat dari jam tersebut ia tidak boleh mengikuti mata kuliah tersebut hari itu. Dan apabila telah 3 kali terlambat atau tidak masuk kelas maka ia tidak boleh mengikuti mata kuliah tersebut selama semester itu atau dengan kata lain nilainya E. Hal tersebut termasuk coersive power dari si A (dosen) kepada si B (mahasiswanya).

      Kemudian bentuk kekuasaan yang kedua yaitu Insentive Power. Insentive Power merupakan pematuhan yang dicapai berdasarkan kemampuan untuk membagikan imbalan yang dipandang oleh B sebagai sesuatu yang berharga. Dalam konteks organisasi, insentive dapat berupa gaji, kenaikan pangkat, rekan yang ramah, informasi yang penting, daerah kerja yang disukai dan penilaian hasil kerja. Kekuasaan yang demikian kemampuan memberi kepada orang lain apa yang mereka inginkan, dan karenanya meminta mereka untuk melakukan hal-hal untuk orang tersebut dalam pertukaran. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita ambil contoh seorang manager sebuah kantor majalah memberikan suatu informasi yang up to date, original dan belum diketahui siapapun kepada seorang wartawan di kantor majalah tersebut. Maka informasi tersebut dianggap sangat penting dan berharga bagi produktivitas wartawan itu dan mungkin dapat mempromosikan kenaikan jabatannya. Hal tersebut menerangkan adanya insentive power dari si A (manager) kepada si B (wartawan). Si wartawan lebih mudah dipengaruhi managernya dan melakukan apa saja yang mungkin managernya inginkan.

      Bentuk kekuasaan yang ketiga adalah Legitimate Power. Legitimate Power merupakan suatu kekuasaan sah/resmi yang diterima oleh seseorang sebagai hasil dari pelimpahan wewenang dalam suatu organisasi. Kekuasaan yang sah adalah sesuatu yang diinvestasikan dalam sebuah peran. Legitimasi mungkin berasal dari kekuatan yang lebih tinggi, sering dikaitkan dengan kekuatan pemaksa. Legitimate Power mempunyai pengaruh yang cepat. Bentuk kekuasaan ini juga sering disebut sebagai posisi otoritas karena dapat mencakup kekuasaan paksaan dan imbalan. Misalnya dalam kasus seorang supervisor casier di suatu supermarket mempunyai kekuasaan terhadap bawahannya (casier). Apakah supervisor harus mempertahankan karyawannya jika kinerjanya baik ataukah ia harus memecatnya karena kinerjanya buruk. Hal tersebut telah menjadi kekuasaannya. Ia mempunyai kekuasaan resmi dari pimpinan supermarket tersebut.

      Bentuk kekuasaan yang keempat adalah Expert Power. Expert Power merupakan suatu kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan pada suatu keahlian atau keterampilan lebih. Kekuatan Expert adalah bentuk yang sangat umum kekuasaan dan merupakan dasar untuk proporsi yang sangat besar kolaborasi manusia, termasuk sebagian besar perusahaan di mana prinsip spesialisasi memungkinkan perusahaan-perusahaan besar dan kompleks yang harus dilakukan. Misalnya seorang arsitek dan designer interior kepada seorang pengusaha yang ingin membangun perhotelan di suatu tempat. Arsitek tersebut mempunyai kekuasaan berupa pengaruh kepada si pengusaha dalam hal perencanaan pembangunan hotel tersebut karena ia lebih ahli dalam bidang konstruksi bangunan dan design interior. Si pengusaha itu pun akan terpengaruh oleh saran-sarannya karena ia ahli atau lebih banyak tahu di bidang tersebut. Hal tersebut menunjukkan adanya expert power dari si A (arsitek) kepada si B (pengusaha).

      Bentuk yang terakhir adalah Referent Power. Referent Power merupakan suatu bentuk kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan oleh rujukan atau pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan seseorang. Kekuasaan ini didasarkan oleh kekaguman, mirip dengan kharisma. Jika seseorang mengidolakan seseorang karena kagum, maka seseorang yang menggagumi tersebut juga ikut terpengaruh oleh kekuasaan idolanya. Ini adalah kekuatan karisma dan ketenaran dan dikerahkan oleh semua figur masyarakat serta para pemimpin sosial yang lebih lokal. Mereka yang memiliki kekuasaan rujukan juga dapat menggunakannya untuk pemaksaan. Misalnya sosok Mario Teguh, seorang motivator terkemuka yang dikagumi banyak orang karena kharismanya dan ciri pribadi yang menarik banyak perhatian para penggemarnya bahkan peserta acara motivasi atau sekedar pemirsa televisi yang menyaksikan acaranya pun dapat terpengaruh oleh apa yang ia bicarakan. Dan mungkin karena ketenarannya Mario Teguh juga dapat mempengaruhi psoduser acara untuk menjadikannya pembicara tetap di suatu acara dengan bayaran yang sesuai dengan standar yang ia punya.


Sumber :
Nama : Rahayu W. A
NPM : 15511764
Kelas : 3PA11