A.KONSEP SEHAT
Menurut WHO (1947)
Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).
Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
Pendekatan yang digunakan pada abad ke-21
sehat dipandang dengan perspektif yang lebih luas. Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki kekuasaan, hubungan kasih sayang, semangat hidup, jaringan dukungan sosial yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau tingkat kemandiriantertentu (Haber, 1994).
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi jugameliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual
SEHAT MENURUT DEPKES RI
Konsep
sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena
ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya
terutama faktor sosial budaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan
pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang
lain. Banyak ahli filsafat, biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran,
dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba memberikan
pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing
disiplin ilmu.
Masalah
sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau
ketidakmampuan manusia beradap -tasi dengan lingkungan baik secara
biologis, psikologis maupun sosial budaya UU No.23,1992 tentang
Kesehatan menyatakan bahwa :
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur –unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.
Konsep sehat dapat dilihat dari 5 dimensi sebagai berikut :
A)Dimensi Emosional Bagaimana individu dapat menikmati hidup dan mengatasi masalah.
B) Dimensi Intelektual
Berfikir divergen dan kritis, mampu membuat keputusan.
C) Dimensi Fisik
Mempunyai kebiasaan hidup sehat
D) Dimensi Sosial
Individu mampu menjalankan perannya di keluarga, masyarakat.
E) Dimensi Spiritual
Adanya nilai-nilai agama yang dianut.
B .Sejarah perkembangan mental
Secara Etimologis : Hygiene(Inggris) dari kata Hygea( nama seorang dewi dalam kepercayaan Yunani kuno yang bertugas mengurus masalah kesehatan manusia).Kesehatan Mental menurut :
M.Surya(1976): Keshatan Mental adalah usaha-usaha yang dilakukan agar tercapai mental yang sehat.
Carl Witheringlon( dalam Yusuf,2004) : Keshatn Mental adlah ilmu pemeliharaan kesehatan mental atau sistem tentang prinsip,metode,dan tekhnik dalam mengembangkan mental yang sehat.
Hadfield (dlam Yusuf, 2004) Kesehatan Mental adalah upaya memelihara mental yang sehat dan mencegah mental yang tidak sehat.
TUJUAN KESEHATAN MENTAL
3 Cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan sehat mental :
1) Preventif (pencegahan) : dengan memelihara fisik yang sehat seperti olah raga dan istirahat yang cukup,pemuasan kebutuhan psikologis sepeti rasa nyaman dan aman.
2) Amelioratif(perbaikan) : berupaya untuk memperbaiki kepribadian dan mekanisme pertahanan diri dapat dikendalikan.
3) Supportif(pengembangan) :upaya untuk mengembangkan mental yang sehat, sehingga individu dapat menghindari kesulitan-kesulitan psikologis.
Perkembanganmental
dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran dan inspirasi para ahli, dalam hal
ini terutama dari dua tokoh perintis, yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers.
Kedua orang ini banyak mendedikasikan hidupnya dalam bidang pencegahan
gangguan mental dan pertolongan bagi orang-orang miskin dan lemah. Dorthea Lynde Dix lahir pada tahun 1802 dan meninggal duinia tanggal 17 July 1887.
Beliu
adalah seorang guru sekolah di Massachussets, yang menaruh perhatian
terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental. Sebagian perintis
(pioneer), selama 40tahun dia berjuang untuk memberikan pengorbanan
terhadap orang-orang gila secara lebih manusiawi.
Usahanya
mula-mula diarahkan pada para pasien mental dirumah sakit. Kemudian
diperluas kepada para penderita gangguan mental yang dikurung
dirumah-rumah penjara. Pekerjaan Dix ini merupakan faktror penting dalam
membangun kesadaran masyarakat umum untuk memperhatikan kebutuhan para
penderita gangguan mental. Berkat usahanya yang tak kenal lelah, di
Amerika serilkat didirikan 32 rumah sakit jiwa, dimana dia layak
mendapat pujian sebagai salah seorang wanita besar di abad 19.
Pada
tahun 1909, gerakan kesehatan mental secara formal mulai muncul. Selama
dsekade 1900-19090 beberpa organisasi kesehetran mental telah
didirikan, sepert: American Social Hygiene Associatin (ASHA), dan American Federation for Sex Hygiene.
Perkembangan
gerakan-gerakan dibidang kesehatan mental ini tidak lepas dari jasa
Clifford Whittingham Beers (1876-1943). Bahkan, karena jasa-jasanya
itulah, dia dinobatkan sebagai ”The Founder Of The Mental Hygiene Movement”.
Dia terkenal karena pengalamannya yang luas dalam bidang pencegahan dan
pengobatan gangguan mental dengan cara yang sangat manusiawi.
Dedikasi
Beers yang begitu kuat dalam kesehatan mental, dipengaruhi juga oleh
pengalamannya sebagai pasien dibeberapa rumah sakit jiwa yang berbeda.
Selama dirumah sakit, dia mendapatkan pelayanan atau pengobatan yang
keras dan kasar (kuarang manusia). Kondisi seperti ini terjadi, karena
pada masa itu belum ada perhatian terhadap masalah gangguan mental,
apalagi pengobatannya.
Setelah
dua tahun mendapatkan perawatan dirumah sakit dia mulai memperbaiki
dirinya, dan selama tahun terakhirnya sebagai pasien, dia mulai
mengembangkan gagasan untuk membuat suatu gerakan untuk melindungi
orang-orang yang mengalami gangguan mental atau orang gila (insane). Setelah
dia kembali dalam kehidupan yang normal (sembuh dari penyakitnya), pada
tahun 1908 di menindaklanjuti gagasannya demngan mempublikasikan sebuah
tulisan autobiografinya sebagai, mantan penderita gangguan mental, yang
berjudul ”A Mind That Found It Self”.
- Penyesuaian Diri
Dari segi pandangan psikologis, penyesuaian diri
memiliki banyak arti, seperti pemuasan kebutuhan, keterampilan dalam menangani
frustasi dan konflik, ketenangan pikiran/jiwa, atau bahkan pembentukan
simtom-simtom. Itu berarti belajar bagaimana bergaul dengan baik dengan orang
lain dan bagaimana menghadapi tuntutan-tuntutan pekerjaan. Tyson menyebut
hal-hal seperti kemampuan untuk beradaptasi, kemampuan berafeksi, kehidupan yang
seimbang, kemampuan untuk mengambil keuntungan dari pengalaman, toleransi
terhadap frustasi, humor, sikap yang tidak ekstrem, objektivitas, dan lain-lain
(Tyson, 1951).
Kita tidak dapat mengatakan bahwa penyesuaian
diri itu baik atau buruk. Kita hanya dapat mengatakan bahwa penyesuaian diri
adalah cara individual atau khusus organismedalam bereaksi terhadap
tuntutan-tuntutan dari dalam atau situasi-situasi dari luar. Untuk beberapa
orang mungkin reaksi ini bisa efisien, sehat atau memuaskan. Sementara untuk
orang lain reaksi ini melumpuhkan, tidak efektif, atau bahkan patologik.
Jadi, kita dapat mendefinisikan dengan sederhana,
bahwa penyesuaian diri itu adalah suatu proses yang melibatkan respons-respons
mental dan tingkah laku yang menyebabkan individu berusaha menanggulangi
kebutuhan-kebutuhan, tegangan-tegangan, frustasi-frustasi, dan konflik-konflik
batin serta menyelaraskan tuntutan-tuntutan batin ini dengan tuntutan-tuntutan
yang dikenakan kepadanya oleh dunia dimana ia hidup. Dalam arti ini, kebanyakan
respons cocok dengan konsep penyesuaian diri.
TEORI
KEPRIBADIAN SEHAT
Psikoanalisa
- Pada alam pikiran tidak sadar dan kreativitas sebagai kompensasi untuk masa anak-anak yang traumatis.
- Individu bersifat egois, tidak bermoral, dan tidak mau tahu kenyataan.
- Manusia sebagai homo valens dengan berbagai dorongan dan keinginan.
- Motif-motif dan konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang.
- Manusia didorong oleh dorongan seksual agresif.Perkembangan dini penting karena masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa kanak-kanak yang direpresi.
Dalam aliran
Psikoanalisa, bisa dibilang manusia adalah korban tekanan biologis dan konflik
masa kanak-kanak. Aliran ini melihat dari sisi negative individu, alam bawah
sadar, mimpi dan masa lalu. Pandangan kaum psikoanalisa, hanya memberi kepada
kita sisi yang sakit atau kurang, ‘sisi yang pincang’ dari kodrat manusia,
karna hanya berpusat pada tingkah laku yang neuritis dan psikotis. Sigmund
freud dan orang-orang yang mengikuti ajarannya mempelajari kepribadian yang
terganggu secara emosional, bukan kebribadian yang sehat; atau kebribadian yang
paling buruk dari kodrat manusia, bukan yang paling baik.
Humanistik
- Manusia adalah makhluk perespon; lingkungan mengontrol perilaku.
- Manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
- Mementingkan faktor lingkungan.
- Menekankan pada faktor bagian.
- Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
- Sifatnya mekanis mementingkan masa lalu
Manusia diperlukan
sebagai mesin, layaknya alat pengatur panas yang mengatur semuanya. Aliran ini
menganggap manusia yang memberikan respons positif yang berasal dari luar.
Dalam aliran ini manusia dianggap tidak memiliki sikap diri sendiri. Dan
ciri-cirinya yaitu :
- tersusun baik,
- teratur
- ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup dan kreativitas.
Jadi, manusia
dilihat oleh para behavioris sebagai orang-orang yang memberikan respons secara
pasif terhadap stimulus-stimulus dari luar dan manusia di anggap tidak memiliki
diri sendiri.
Humanistik
Ciri
dari kepribadian sehat adalah mengatualisasikan diri, bukan respon pasif buatan
atau individu yang terimajinasikan oleh pengalaman-pengalaman masa lalu.
Aktualisasi diri adalah mampu mengedepankan keunikan dalam pribadi setiap
individu, karena setiap individu memiliki hati nurani dan kognisi untuk
menimbang-nimbang segala sesuatu yang menjadi kebutuhannya. Humanistik
menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai kemanusiaan untuk
menyatakan diri. Bagi ahli-ahli psikologi humanistik, manusia jauh lebih banyak
memiliki potensi. Manusia harus dapat mengatasi masa lampau, kodrat biologis,
dan ciri-ciri lingkungan. Manusia juga harus berkembang dan tumbuh melampaui
kekuatan-kekuatan negatif yang secara potensial menghambat. Gambaran
ahli psikologi humanistik tentang kodrat manusia adalah optimis dan penuh
harapan. Mereka percaya terhadap kapasitas manusia untuk memperluas,
memperkaya, mengembangkan, dan memenuhi dirinya, untuk menjadi semuanya menurut
kemampuan yang ada.
Jadi,
aliran Humanistik memfokuskan diri pada kemampuan manusia untuk berfikir secara
sadar dan rasional dalam mengendalikan hasrat biologisnya guna meraih potensi
maksimal. Manusia bertanggung jawab terhadap hidup dan perbuatannya serta
mempunyai kebebasan dan kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku mereka.
Allport
Gambaran kodrat manusia
menurut Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Salah
satu pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis
Allport adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian
dan menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada
Freud.
Menurut Allport kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang neurotis terikat atau terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, tetapi orang-orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Pandangan orang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanan-kanak. Segi pandang yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak.
Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang dan kerena itu sistem dari Allport hanya berorientasi pada kesehatan.
Menurut Allport kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang neurotis terikat atau terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, tetapi orang-orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau. Pandangan orang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanan-kanak. Segi pandang yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak.
Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka dia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang dan kerena itu sistem dari Allport hanya berorientasi pada kesehatan.
Kriteria Kepribadian yang
Matang
Tujuh kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.
1. Perluasan Perasaan Diri
Ketika diri berkembang maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda. Pertama, diri berpusat pada individu, kemudian ketika lingkaran pengalaman bertumbuh maka diri bertambah luas meliputi nilai-nilai dan cita-cita yang abstrak. Ketika orang berkembang menjadi matang maka, dia mengembangkan perhatian-perhatian diluar diri. Akan tetapi tidak cukup hanya berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang diluar dirinya oleh karena itu, orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh.
Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktifitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis. Diri akan menjadi tertanam dalam aktifitas yang penuh arti dan aktifitas ini menjadi perluasan perasaan diri.
2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Allport membedakan 2 macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain yaitu, kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu.
Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua, anak, partner, dan teman akrab. Syarat lain bagi kapasitas untuk keintiman ialah suatu perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik.
Tujuh kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.
1. Perluasan Perasaan Diri
Ketika diri berkembang maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda. Pertama, diri berpusat pada individu, kemudian ketika lingkaran pengalaman bertumbuh maka diri bertambah luas meliputi nilai-nilai dan cita-cita yang abstrak. Ketika orang berkembang menjadi matang maka, dia mengembangkan perhatian-perhatian diluar diri. Akan tetapi tidak cukup hanya berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang diluar dirinya oleh karena itu, orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh.
Semakin seseorang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktifitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis. Diri akan menjadi tertanam dalam aktifitas yang penuh arti dan aktifitas ini menjadi perluasan perasaan diri.
2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Allport membedakan 2 macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain yaitu, kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu.
Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua, anak, partner, dan teman akrab. Syarat lain bagi kapasitas untuk keintiman ialah suatu perasaan identitas diri yang berkembang dengan baik.
Hubungan cinta dari orang-orang yang neurotis dengan hubungan cinta dari kepribadian-kepribadian yang sehat mempunyai perbedaan. Orang yang neurotis harus menerima cinta jauh lebih banyak dari pada kemampuan mereka untuk memberinya. Cinta dari orang yang sehat adalah tanpa syarat, tidak melumpuhkan atau mengikat.
Tipe kehangatan yang kedua, perasaan terharu adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa. Orang yang sehat memiliki kapasitas untuk memahami kesakitan-kesakitan, penderitaan-penderitaan, dan kegagalan-kegagalan yang merupakan ciri kehidupan manusia. Orang yang matang sabar terhadap tingkah laku orang-orang lain dan tidak mengadili atau menghukumnya. Orang yang sehat mengakui kelemahan manusia dan mengetahui bahwa dia memiliki kelemahan yang sama. Akan tetapi orang neurotis tidak sabar dan tidak mampu memahami sifat universal dari pengalaman-pengalaman dasar manusia.
3. Keamanan emosional
Kualitas utama dari kepribadian yang sehat adalah penerimaan diri. Kepribadian yang sehat menerima semua segi yang ada dari mereka, termasuk kelemahan dan kekurangan secara pasif pada kelemahan dan kekurangan tersebut, mereka juga mampu menerima emosi-emosi manusia dan tidak bersembunyi dari emosi itu, dan mengontrol emosi-emosi mereka sehingga emosi ini tidak mengganggu aktivitas antar pribadi. Akan tetapi orang neurotis menyerah pada emosi apa saja yang dominan pada saat itu. Berkali-kali memperlihatkan kemarahan atau kebencian walaupun perasaan ini mungkin tidak tepat.
Orang yang sehat mampu hidup dengan inti dan segi-segi lain dalam kodrat manusia, dengan sedikit konflik dalam diri mereka atau dengan masyarakat. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah “sabar terhadap kekecewaan”. Hal ini menunjukan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan hambatan dari kemauan dan keinginan. Orang yang sehat sabar menghadapi kemunduran, mereka tidak menyerahkan diri pada kekecewaan, tetapi mampu memikirkan cara yang berbeda dan tidak bebas dari perasaan-perasaan tidak aman dan ketakutan-ketakutan, tetapi mereka merasa kurang terancam dan dapat menanggulangi perasaan tersebut dengan lebih baik dari pada orang yang neurotis.
4. Persepsi Realistis
Orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Sebaliknya, orang yang neurotis kerap kali harus mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri. Mereka tidak perlu percaya bahwa orang lain atau situasi semuanya jahat atau baik menurut suatu prasangka pribadi terhadap realitas. Mereka menerima realitas sebagaimana adanya.
5. Ketrampilan-ketrampilan dan Tugas-tugas
Allport menekankan pentingnya pekerjaan dan perlunya meneggelamkan diri sendiri didalamnya. Keberhasilan dalam pekerjaan menunjukan perkembangan ketrampilan dan bakat tertentu (suatu tingkat kemampuan). Allport juga mengemukakan ada kemungkinan bahwa orang-orang yang memiliki ketrampilan menjadi neurotis. Akan tetapi tidak mungkin menemukan orang yang sehat dan matang yang tidak mengarahkan ketrampilan mereka pada pekerjaan mereka.
Komitmen dalam orang sehat begitu kuat sehingga mereka sanggup menenggelamkan semua pertahanan yang berhubungan dengan ego dan dorongan (seperti kebanggaan) ketika mereka terbenam dalam pekerjaan mereka. Pekerjaan ini ada hubungannya dengan tanggung jawab dan kelangsungan hidup yang positif. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematangan dan kesahatan psikologis yang positif tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan melakukannya dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan-keterampilan.
6. Pemahaman Diri
Usaha untuk mengetahui diri secara objektif mulai pada awal kehidupan dan tidak akan pernah berhenti tetapi ada kemungkinan mencapai suatu tingkat pemahaman diri tertentu yang berguna dalam setiap usia. Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negative kepada orang lain. Orang yang memiliki wawasan diri yang lebih baik adalah lebih cerdas dari pada orang yang memiliki wawasan diri yang kurang.
7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Allport menyebut dorongan yang mempersatukan ini “arah”, dan lebih kelihatan pada kepribadian-kepribadian yang sehat dari pada orang yang neurotis. Arah itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu tujuan serta memberikan orang itu suatu alasan untuk hidup. Tanpa tujuan kita mungkin akan mengalami masalah kepribadian. Menurut Allport mustahil memiliki suatu kepribadian yang sehat tanpa aspirasi dan arah ke masa depan.
Allport menekankan bahwa nilai-nilai (bersama dengan tujuan-tujuan) adalah sangat penting bagi perkembangan suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Seorang individu dapat memilih diantara berbagai nilai dan nilai itu mungkin berhubungan dengan diri sendiri atau mungkin oleh banyak orang lain. Orang neurotis tidak memiliki nilai atau hanya memiliki nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara. Nilai ini tidak tetap atau cukup kuat untuk mengikat atau mempersatukan semua segi kehidupan.
Suara hati juga berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan. Allport mengemukakan perbedaan antara suara hati yang matang dan yang tidak matang. Suara hati yang matang sama seperti suara kanak-kanak yang patuh penuh pembatasan dan larangan yang dibawa dari masa kanak-kanak ke dalam masa dewasa. Suara hati yang tidak matang bercirikan perasaan “harus” dan bukan “sebaiknya”. Suara hati yang matang adalah suatu perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan kepada orang-orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau nilai-nilai etis.
Rogers
Pendapat rogers : memahami dan menjelaskan
teori kepribadian sehat menurut rogers, yang meliputi 1. Perkembangan
kepribadian atau “self” Menurut Rogers, pribadi yang sehat muncul dari
aktualisasi diri seseorang dalam kehidupannya. Pengalaman - pengalaman yang
telah terjadi memotivasi diri untuk menjadi pribadi yang lebih sehat dari
sebelumnya. Perkembangan aktualisasis diri berubah sejalan dengan semakin
bertambahnya umur sebagai akibat dari perkembangan biologik dan belajar. Konsep
self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang
dianggapnya menjadi bagian dari dirinya. 2. Peranan positive regard dalam
pembentukn kepribadian individu Kebutuhan tersebut disebut “need for positive
regard” Kebutuhan tersebut dibagi menjadi dua, yaitu : 1. conditional positive
regard (bersyarat), 2. unconditional positive regard (tak bersyarat).
Contohnya, seorang atlet cilik yang ingin selalu diperhatikan oleh orangtunya
dan pelatihnya dan selalu ingin dipuji akan prestasinya yang selama ini ia
gapai. 3. Ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya Pribadi yang berfungsi
sepenuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat.
Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang
berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan
Abraham Maslow
Individu
yang sehat adalah individu yang berhasil mengembangkan
cintanya, bukan lagi diarahkan ke dalam diri sendiri, tetapi bisa diperluas
pada orang-orang lain. Individu yang sehat melihat pertumbuhan dan perkembangan
orang lain menjadi sama pentingnya pertumbuhan dan perkembangan diri sendiri.
Maslow menempatkan rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki
kebutuhannya, terutama pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta
kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan. Maslow juga menyatakan bahwa
pertumbuhan psikologis akan menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang
yang gagal bertumbuh dengan sendirinya akan mengalami gejala patologi baik
mental maupun fisik.
Erich Fromm
Fromm adalah ahli teori
pertama yang dibicarakan sampai sekarang yang menyamakan kesehatan psikologi
dan kesehatan mental dengan kebahagian.kebahagian merupakan suatu bagian
integral dari kepribadian sehat bukan suatu hasil sampingan yang terjadi
kebetulan.kebahagian merupakan hasil dari kehidupan produktif dan membantu
serta memajukan juga tingkat-tingkat produktifitas yang lebih
tinggi.Kebahagiaan sungguh-sungguh merupakan suatu bagian dari kehidupan sehat
sehingga dapat diambil sebagai bukti dari tingkat kesehatan psikologis yang
telah dicapai seseorang.Fromm mengembangkan dan memperhalus teorinya sendiri
tentang kepribadian.Sistemnya menggambarkan sebagai yang ditentukan oleh
kekuatan-kekuatan sosial yang mempengaruhi individu dalam masa kanak-kanak dan
juga kekuatan-kekuatan historis yang telah mempengaruhi perkembangan spesies
manusia.
Nama: Rahayu Wulandari Angsar
NPM: 15511764
Kelas: 2PA11
Sumber : Komunitas Karen White &David Roy “5 Layanan Kesehatan Mental “
Duane Schultz “Model-Model Kepribadian Sehat “http://sitigundar.blogspot.com/2012/03/kesehatan-mental-konsep-sehat-sejarah.html
Schultz, Duane, Psikologi Pertumbuhan:
Model-model Kepribadian Sehat, Penerjemah Drs. Yustinus, M.Sc., OFM.
(Yogyakarta: Kanisius, 1997).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar