A.
Mengendalikan Fungsi Manajemen
1.
Pengertian Controling
(mengendalikan)
Perolehan
dan penggunaan informasi untuk membantu mengkoordinasikan proses pembuatan
perencanaan dan pembuatan keputusan melalui organisasi dan utnuk memandu
perilaku manajemen. Fungsi-Fungsi Manajemen Kegiatan dalam fungsi
Pengendalian/Pengawasan (Controlling) :
♪ Mengevaluasi
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan.
♪ Mengambil langkah
klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan.
♪ Melakukan berbagai
alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan
dan target.
2.
Langkah-langkah dalam
mengendalikan fungsi manajemen
Langkah –
langkah penting pada proses pengendalian dapat digolongkan 8 elemen, yaitu:
a. Mengidentifikasikan
tujuan dan strategi
b. Penyusunan
program
c. Penyusunan anggaran
d. Kegiatan dan
pengumpulan realisasi prestasi
e. Pengukuran
prestasi
f. Analisis dan
pelaporan
g. Tindakan koreksi
3.
Tipe-tipe control dalam
manajemen
Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok,
yaitu:
a. Pengendalian preventif (Prefentive
control). Dalam tahap ini
pengendalian manajemen terkait dengan perumusan strategik dan perencanaan strategik yang dijabarkan
dalam bentuk program-program.
b. Pengendalian operasional (Operational control).
Dalam tahap ini pengendalian manajemen terkait dengan pengawasan pelaksanaan
program yang telah ditetapkan melalui alat berupa anggaran. Anggaran digunakan
untuk menghubungkan perencanaan dengan pengendalian.
c. Pengendalian kinerja. Pada tahap
ini pengendalian manajemen berupa analisis
evaluasi kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan.
4.
Jelaskan proses kontrol manajemen
Proses
Penegendalian Manajemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian
informal masih banyak terjadi. Pengendalian Manajemen formal merupakan
tahap-tahap yang dsaling berkaitan sat sama lain, terdiri dari proses:
a.
Pemrograman
(Programming)
Dalam
tahap ini perusahaan menentukan program-program yang dilaksanakan dan
memperkirakan sumber daya yang akan dialokasikan untuk setiap program yang
telah ditentukan.
b.
Penganggaran
(Budgeting)
Pada tahap
penganggaran ini program yang telah direncanakan secara terperinci dinyatakan
dalam satuan moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat
pertanggungjawaban.
c. Operasi dan Akuntansi (Operation and
Accounting)
Dalam
tahap ini telah dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang
digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya
tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan pusat-pusat
tanggung jawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk
pemrograman dimasa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan
pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
d. Laporan dan Analisis (Reporting and
Analysis)
Tahap
ini merupakan tahapan yang paling penting, karena menutup suatu siklus dari
proses Pengendalian Manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban
akuntansi dapat dikumpulkan. Analisis laporan manajemen antara lain dapat
berupa:
♪
Perlu
tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali.
♪
Perlu
tidaknya dilakukan penghapusan, penambahan, atau pengubahan program ditahun
yang akan datang.
♪
Dari
analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan anggaran,
apabila sudah tidak realitas.
♪
Dari
laporan-laporan dapat diambil kesimpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk
masalah yang tidak dapat diantisipasi.
A.
Kekuasaan
dan pengaruh
1. Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan dalam arti sempit menurut Robert A. Dahl adalah
jika orang A yang memiliki kekuasaan ata orang B sehingga orang A dapat meminta
orang B untuk melakukan sesuatu yang jika tanpa kekuasaan orang A tersebut
tidak dapat melakukan sesuatu. Konsep kekuasaan hubungannya erat sekali dengan
konsep kepemimpinan, dalam hal ini Hersey, Blandchard dan Natemeyer merasakan
bahwa para pemimpin seharusnya tidak hanya menilai perilakuknya sendiri agar
mereka mengerti bagaimana mereka mempengaruhi orang lain, akan tetapi mereka
harus meniti posisi dan cara menggunakan kekuasaan.
Max Weber, kekuasaan sebagai suatu kemungkinan yang membuat
seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk
melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan. Walterd Nord
merumuskan kekuasaan itu sebagai suatu kemampuan untuk mempengaruhi aliran
energy dan dana yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara
jelas dari tujuan lainnya.
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada
orang lain; artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu
atau kelompok. Kekuasaan juga berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu,
kelompok, keputusan, atau kejadian. Kekuasaan tidak sama dengan wewenang,
wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan menyebabkan konflik
dalam organisasi.
2.
Sumber
- Sumber Kekuasaan
Ada 6 sumber kekuasaan , empat pertama
berhubungan dengan kekuasaan posisi dan dua lain nya kekuasaan pribadi, sebagai
berikut:
a. Kekuasaan balas
jasa (reward power)
b. Kekuasaan paksaan
(coercive power)
c. Kekuasaan sah
(legimate power)
d. Kekuasaan
pengendalian informasi (control of information power)
e. Kekuasaan panutan
(refrent power)
f. Kekuasaan ahli
(expert power)
3.
Unsur - Unsur Kekuasaan
a.
Wewenang
Mengenai peranan atas posisi yang resmi
atau adanya hak, ada kejelasan dan ada surat yang pasti.wewenang dapat bersifat
formal maupun informal. Wewenang yang bersifat informal biasanya untuk
mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahannya.
Contoh : hubungan pembantu rumah tangga
dengan majikannya pembantu rumah tangga melaksanakan perintah-perintah yang
diperintahkan majikannya serta memberikan tenaganya untuk membantu pekerjaan
rumah tangga majikannya dan di pihak majikannya yang mempunyai wewenang untuk
memerintah agar pekerjaan rumah tangganya dapat berjalan dengan baik sehingga
dapat mencapai tujuan tertentu
b. Paksaan
Adanya ancaman yang tidak di inginkan
kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak resmi.
Contoh : seorang preman yang sering
menganggu dan memalak seseorang dengan cara paksa.
c. Manipulatif
Merupakan kekuasaan yang bersifat licik
yang dapat menipu atau mempengaruhi orang lain agar seseorang dapat
tertarik padanya. sebuah titik dimana kita berusaha “melebihkan” atau
“mengurangkan” sesuatu, sehingga tidak tampak seperti keadaan nyatanya.
Contoh :seperti melukis terkadang mereka
menambahkan sedikit warna di sini dan sana untuk menunjukan bahwa sebenarnya
yang terlihat itu “lebih indah”, atau mungkin, “tidak begitu hebat”, untuk
menunjukan bahwa mereka tidak sombong, rajin menjahit dan gembar menabung.
d. Kerjasama
Kerjasama adalah suatu kegiatan yang
dilakukan secara individu atau kelompok untuk Mencapai suatu tujuan. Contoh
: dalam kelompok adanya kerjasama dalam memperoleh tujuan.
e.
Upah dan prestasi kerja
Prestasi kerja dari setiap karyawan perlu
dinilai. Oleh karena itu Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui mana
organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja.
Contoh : seorang yang bekerja dan
mengerjakan apa yang diperintahkan bosnya karena berharap mendapatkan upah yang
diberikan.atasannya.
4.
Bentuk-Bentuk Kekuasaan Menurut French & Raven
Ada lima bentuk kekuasaan menurut French and Raven
(1960). Diantaranya Coersive Power, Insentive Power, Legitimate Power,
Expert Power dan Referent Power.
♪
Bentuk kekuasaan yang pertama adalah Coersive Power.
Coersive Power merupakan suatu kekuatan untuk memaksa seseorang untuk melakukan
sesuatu yang mungkin melawan kehendak mereka. Dari sisi si pemegang kekuasaan
(A), ia mempunyai kekuasaan untuk memaksa orang lain agar mereka merasa takut. Pemaksaan
juga merupakan kekuatan utama semua pemerintah. Dalam kehidupan sehari-hari
contohnya adalah ketika seorang dosen membuat peraturan kepada mahasiswanya.
Mahasiswa tersebut harus masuk kelas minimal 10 kali dalam periode 1 semester
jika tidak maka dosen tersebut tidak akan memberikan nilai aman kepada
mahasiswa tersebut. Atau dapat juga ketika dosen tersebut mempunyai peraturan
dimana mahasiswa harus datang tepat waktu. Keterlambatan maksimal 15 menit.
Jika lewat dari jam tersebut ia tidak boleh mengikuti mata kuliah tersebut hari
itu. Dan apabila telah 3 kali terlambat atau tidak masuk kelas maka ia tidak
boleh mengikuti mata kuliah tersebut selama semester itu atau dengan kata lain
nilainya E. Hal tersebut termasuk coersive power dari si A (dosen) kepada si B
(mahasiswanya).
♪
Kemudian bentuk kekuasaan yang kedua yaitu Insentive
Power. Insentive Power merupakan pematuhan yang dicapai berdasarkan
kemampuan untuk membagikan imbalan yang dipandang oleh B sebagai sesuatu yang
berharga. Dalam konteks organisasi, insentive dapat berupa gaji, kenaikan
pangkat, rekan yang ramah, informasi yang penting, daerah kerja yang disukai
dan penilaian hasil kerja. Kekuasaan yang demikian kemampuan memberi kepada
orang lain apa yang mereka inginkan, dan karenanya meminta mereka untuk
melakukan hal-hal untuk orang tersebut dalam pertukaran. Dalam kehidupan
sehari-hari dapat kita ambil contoh seorang manager sebuah kantor majalah
memberikan suatu informasi yang up to date, original dan belum diketahui
siapapun kepada seorang wartawan di kantor majalah tersebut. Maka informasi
tersebut dianggap sangat penting dan berharga bagi produktivitas wartawan itu
dan mungkin dapat mempromosikan kenaikan jabatannya. Hal tersebut menerangkan
adanya insentive power dari si A (manager) kepada si B (wartawan). Si wartawan
lebih mudah dipengaruhi managernya dan melakukan apa saja yang mungkin
managernya inginkan.
♪
Bentuk kekuasaan yang ketiga adalah Legitimate Power.
Legitimate Power merupakan suatu kekuasaan sah/resmi yang diterima oleh
seseorang sebagai hasil dari pelimpahan wewenang dalam suatu organisasi.
Kekuasaan yang sah adalah sesuatu yang diinvestasikan dalam sebuah peran.
Legitimasi mungkin berasal dari kekuatan yang lebih tinggi, sering dikaitkan
dengan kekuatan pemaksa. Legitimate Power mempunyai pengaruh yang cepat. Bentuk
kekuasaan ini juga sering disebut sebagai posisi otoritas karena dapat mencakup
kekuasaan paksaan dan imbalan. Misalnya dalam kasus seorang supervisor casier
di suatu supermarket mempunyai kekuasaan terhadap bawahannya (casier). Apakah
supervisor harus mempertahankan karyawannya jika kinerjanya baik ataukah ia
harus memecatnya karena kinerjanya buruk. Hal tersebut telah menjadi
kekuasaannya. Ia mempunyai kekuasaan resmi dari pimpinan supermarket tersebut.
♪
Bentuk kekuasaan yang keempat adalah Expert Power.
Expert Power merupakan suatu kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan
pada suatu keahlian atau keterampilan lebih. Kekuatan Expert adalah bentuk yang
sangat umum kekuasaan dan merupakan dasar untuk proporsi yang sangat besar
kolaborasi manusia, termasuk sebagian besar perusahaan di mana prinsip
spesialisasi memungkinkan perusahaan-perusahaan besar dan kompleks yang harus
dilakukan. Misalnya seorang arsitek dan designer interior kepada seorang
pengusaha yang ingin membangun perhotelan di suatu tempat. Arsitek tersebut
mempunyai kekuasaan berupa pengaruh kepada si pengusaha dalam hal perencanaan
pembangunan hotel tersebut karena ia lebih ahli dalam bidang konstruksi
bangunan dan design interior. Si pengusaha itu pun akan terpengaruh oleh
saran-sarannya karena ia ahli atau lebih banyak tahu di bidang tersebut. Hal
tersebut menunjukkan adanya expert power dari si A (arsitek) kepada si B
(pengusaha).
♪
Bentuk yang terakhir adalah Referent Power.
Referent Power merupakan suatu bentuk kekuasaan yang berupa pengaruh yang
didasarkan oleh rujukan atau pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang
diinginkan seseorang. Kekuasaan ini didasarkan oleh kekaguman, mirip dengan
kharisma. Jika seseorang mengidolakan seseorang karena kagum, maka seseorang
yang menggagumi tersebut juga ikut terpengaruh oleh kekuasaan idolanya. Ini
adalah kekuatan karisma dan ketenaran dan dikerahkan oleh semua figur
masyarakat serta para pemimpin sosial yang lebih lokal. Mereka yang memiliki
kekuasaan rujukan juga dapat menggunakannya untuk pemaksaan. Misalnya sosok
Mario Teguh, seorang motivator terkemuka yang dikagumi banyak orang karena
kharismanya dan ciri pribadi yang menarik banyak perhatian para penggemarnya
bahkan peserta acara motivasi atau sekedar pemirsa televisi yang menyaksikan
acaranya pun dapat terpengaruh oleh apa yang ia bicarakan. Dan mungkin karena
ketenarannya Mario Teguh juga dapat mempengaruhi psoduser acara untuk
menjadikannya pembicara tetap di suatu acara dengan bayaran yang sesuai dengan
standar yang ia punya.
Sumber :
Nama : Rahayu W. A
NPM : 15511764
Kelas : 3PA11